Gunung Papandayan Puncak Garut, Destinasi Utama Para Penakluk Ketinggian

Gunung Papandayan merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Garut, Jawa Barat. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2665 meter di atas permukaan laut.

Gunung yang terakhir kali meletus tanggal 11 November 2002 ini memiliki berbagai macam tempat dengan kekayaan alam yang sangat banyak, mulai dari Blok Pondok Saladah, kawasan hutan mati, padang edelweiss tegal alun, hingga kawah Papandayan.

Kekayaan alam dari Papandayan inilah yang memikat banyak orang, baik pelancong maupun warga lokal, yang pada akhirnya membuat Gunung tersebut dikategorikan sebagai tempat wisata yang paling indah dan atraktif di Garut.

Pesona Gunung Papandayan Garut

Akhir-akhir ini, banyak orang yang menjadikan aktivitas mendaki gunung sebagai kegiatan favorit di waktu libur mereka.

Ada orang yang mendaki gunung karena ingin melestarikan keindahan alamnya, dan ada juga orang yang mendaki karena hanya ingin melihat, dan merasakan sensasi mendaki gunung bersama teman.

Selain itu, ada juga orang yang hanya mendaki gunung untuk sekedar berfoto-foto atau hunting foto yang kemudian di unggah ke akun sosial media mereka.

Jika anda termasuk dalam salah satu dari ketiga tipe orang ini, atau mungkin termasuk ke dalam ketiga kategori ini, Gunung Papandayan merupakan pilihan yang tepat untuk didaki.

Jangan khawatir jika sebelumnya belum pernah mendaki karena gunung ini termasuk mudah didaki oleh seorang pemula karena memiliki trek yang aman.

Berikut adalah review trek dan keunggulan dari gunung tersebut.

Mendaki Gunung Papandayan: Review Trek Beserta Keunggulan Jalurnya

Bagi yang belum mengetahui jalur pendakian Gunung Papandayan Garut silahkan simak ulasannya berikut ini.

Gunung Papandayan memiliki dua jalur pendakian. Jalur yang pertama adalah jalur Cisurupan, dan yang kedua adalah jalur Pengalengan. Ketika mendaki, sangat disarankan untuk mengambil jalur Cisurupan karena jalur ini termasuk mudah dan bersahabat, bahkan untuk pemula sekalipun.

Walaupun trek ini terbilang aman, para pendaki tetap harus mempunyai kebutuhan logistik yang lengkap seperti makanan, minuman, tenda, peralatan P3K, dan memakai pakaian yang nyaman untuk mendaki.

# Trek Awal Jalan Bebatuan

Di trek awal menuju puncak Gunung Papandayan, pendaki harus melewati jalan bebatuan yang cukup menanjak. Di trek ini, para pendaki sangat dianjurkan untuk memakai masker karena tajamnya bau belerang yang dapat menyengat hidung. Bau belerang di sekitar trek ini sangat tajam karena di sepanjang jalur terdapat bebatuan bekas kawah letusan Papandayan yang sebelumnya.

Bebatuan berwarna kekuningan ini merupakan saksi dari kedahsyatan letusan tersebut. Selain bebatuan bekas letusan, di sekitar trek terdapat pula tebing-tebing yang memperlihatkan keindahan yang luar biasa. Bayangkan, betapa mempesonanya panorama yang dapat dilihat oleh para pendaki hanya dalam jarak tempuh yang relatif singkat.

Para pendaki juga tidak perlu khawatir akan longsor ketika melewati jalur ini karena letak tebing cukup jauh dari trek dan tidak membahayakan pengunjung.

Gunung Papandayan memang sangat memanjakan mata selama melakukan pendakian.

# Kawasan Hutan Rindang

Setelah mendaki kawasan bebatuan selama 4 sampai 5 jam dengan santai, pendaki akan mulai memasuki kawasan hutan yang rindang dengan latar belakang kawah. Karena banyaknya pepohonan, suasana di hutan ini akan lebih terasa sejuk dan dingin.

Lihat Juga:  4 Villa Murah di Darajat Pass Garut, Harga Terbaik

Keindahan dan keunikan hutan ini, juga biasa dijadikan tempat para pendaki narsis yang sudah mulai mengeluarkan kamera mereka. Pemandangan hutan dengan latar belakang kawah sangat kontras dan jarang dilihat hingga dapat membujuk mereka untuk bersantai sebentar sambil berfoto ria.

Tidak lama setelah melewati kawasan hutan Papandayan, para pendaki akan memasuki Pondok Saladah.

# Pondok Saladah (camping ground) Papandayan

Pondok Saladah adalah sebuah camping ground di gunung tersebut, di mana di tempat ini akan terdapat gugusan dari ratusan tenda para pendaki.

Di area berkemah ini, mata pendaki akan sangat dimanjakan oleh banyaknya Edelweis, tanaman yang sangat dilindungi dan sebuah sungai dengan mata air jernih. Tidak hanya mata para pendaki saja, tubuh mereka juga akan dimanjakan oleh kawasan perkemahan ini karena terdapat warung dan kamar mandi yang tentu saja akan sangat memudahkan akses mereka.

Beristirahat di Pondok Saladah, makan makanan dan minuman hangat sambil melihat pesona dari panorama Edelweis merupakan salah satu kegiatan favorit para pendaki di Gunung Papandayan.

Sudah puas beristirahat dan melepas kepenatan di Pondok Saladah, pendakian bisa dilanjutkan menuju Tegal Alun. Untuk mencapai ke padang Edelweis tersebut, para pendaki akan melewati hutan mati yang pesonanya sangat sayang untuk dilewatkan.

#Hutan Mati di Papandayan

Kawasan hutan mati ini terbentuk akibat dari letusan Papandayan pada tahun 2002. Suasana di hutan mati ini akan terasa mistis karena banyaknya pepohonan mati di atas tanah kapur berwarna putih yang diselimuti oleh kabut.

Buang semua pikiran buruk jauh-jauh ketika kesan angker muncul di kepala anda karena kemistisan hutan mati inilah yang justru menjadi pesona utama dari sisa-sisa saksi letusan Gunung Papandayan pada tahun 2002.

# Tegal Alun (padang Edelweis) Gunung Papandayan

Ketika hutan mati sudah terlewati, kejutan terbesar untuk para pendaki telah menanti.

Ya, padang luas Tegal Alun yang penuh dengan Edelweis merupakan primadona dan pesona utama dari gunung ini. Tegal Alun pun juga merupakan satu-satunya padang Edelweis terluas yang ada di Indonesia.

Jadi dapat dibayangkan seindah apa pemandangan di tempat ini di mana terdapat hamparan Edelweis sejauh mata memandang. Selain padang Edelweis, sebuah danau juga terdapat di tempat yang indah ini yang semakin membuat Tegal Alun terlihat seperti dunia di dalam kisah-kisah fiksi.

Di atas puncak Gunung Papandayan, para pendaki dapat melihat keindahan terbitnya atau terbenamnya matahari sambil sekelebat mencium aroma wangi dan menyegarkan dari Edelweis.

Mendaki Gunung Papandayan Aman dan Menyenangkan

Mendaki Gunung Papandayan memang sangatlah aman dan menyenangkan. Selama mendaki, dari titik awal lokasi pendakian sampai ke puncak, pengunjung disuguhkan dengan panorama indah dan mempesona.

Dengan hanya menghabiskan waktu sekitar 6 sampai 7 jam perjalanan, pendaki dapat mencapai kawasan tertinggi Papandayan. Selain itu, untuk mendaki gunung ini, peralatan khusus seperti tabung oksigen dan lain-lain rasanya tidak diperlukan. Itu karena gunung indah ini hanya berada pada kisaran ketinggian 2665 mdpl.

Di kawasan perkemahan gunung ini pula terdapat warung yang menjajakan gorengan, bahkan nasi kuning dan kamar mandi dengan air yang mengalir deras. Fasilitas ini dapat digunakan oleh para pendaki selama 24 jam.

Hal-hal dan keunggulan-keunggulan inilah yang membuat Papandayan menjadi tempat mendaki yang aman bahkan untuk para pemula yang baru ingin memulai debut pendakian gunungnya.

Walaupun Papandayan memberikan pengalaman berpetualangan yang aman dan bersahabat, kesiapan fisik dan mental juga sangat diperlukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan. Selain itu, kelengkapan dari perlengkapan yang standar tetap harus diperhatikan.

Lihat Juga:  3 Villa di Garut Dengan Kolam Air Panas, Bagus & Nyaman

Itulah review trek dan keunggulan-keunggulan dari tujuan wisata utama di Garut ini. Satu hal yang harus diingat, selagi mendaki gunung ini tetaplah menjaga keindahan, kebersihan, dan kelestariannya dengan menjadi pendaki yang disiplin dan bertanggung jawab. Buanglah sampah pada tempatnya sebab gunung bukanlah tempat sampah. Mendakilah dengan penuh tanggung jawab di Gunung Papandayan.

Bagikan:
Abi Nisa

Abi Nisa atau Ayah Nisa adalah Alumni Pondok Pesantren yang pernah kuliah di UIN Fas Bengkulu. Salah satu Blogger Bengkulu yang mencoba mengenal lebih jauh tentang dunia pariwisata dan perhotelan. Saat ini aktif sebagai admin dan penulis hotelpopuler.com

⟷⟷⟷⟷⟷⟷

Tinggalkan komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.